Jumat, 08 November 2013

Hal yang Dicintai

Sore..

Terkadang di hidup ini kita sering bertemu hal-hal yang membuat kita semangat bahkan sangat membuat kita bahagia, namun seringkali sifatnya sementara. ya sementara, merekalah yang justru membuat kita sangat kecewa. hidup ini adil, Tuhan masih memberi harapan dengan menghadirkan orang atau bahkan barang yang selalu hadir ketika kita dilanda kesedihan dan itu sifatnya abadi.
ini lah mereka dalam versi gue tentunya:
1. Ibu

2. Keluarga

3. Drums

4. My Guideline




Rabu, 23 Oktober 2013

Kalimat Efektif & Kalimat Turunan

Ciri-ciri Kalimat Efektif

   1.  Kesatuan Gagasan

Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain (Objek/Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembicara/pendengar.

Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:

    Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. (terdapat subjek ganda dalam satu kalimat)

Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:

    Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.

    2. Kesejajaran/Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina. Dengan kata lain, sebuah kalimat harus memiliki kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di–, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di– pula.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:

    Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
    Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:

    Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
    Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
    Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini, tidak  berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak mengulang subjek; tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi dan tidak akan merubah maksud kalimat.

Contoh kalimat yang tidak hemat kata:

    Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore.

Contoh kalimat yang hemat kata:

    Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.

a. Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sama sistematis (teratur dalam perhitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini.

    Kepada Bapak Subhan, waktu dan tempat kami persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan) –salah
    Kepada Bapak Subhan, kami persilakan. –benar

b. Kepaduan (Koherensi)

Yang dimaksud dengan koerensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk pembentuk kalimat adalah frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).

Contoh kalimat yang tidak koheren:

    Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas)

Contoh kalimat yang unsurnya koheren:

    Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.

c. Ketepatan

Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi, adakalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat. Perhatikan contoh di berikut ini.

Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:

    Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi hingga petang. (salah dalam pemakaian kata hingga)

Contoh kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:

    Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.

III. Kesalahan Kalimat

Karangan ilmiah, laporan kerja, surat  lamaran atau jenis komunikasi lain, seluruhnya harus menggunakan kalimat yang baik dan benar. Baik memungkinkan karangan itu dapat diterima oleh siapapun dan benar artinya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan kalimat dapat berakibat fatal, salah pengertian, salah tindakan, dan sebagainya.

Kesalahan Stuktur

a. Kalimat aktif tanpa subjek

Menurut ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit jika hukum ditegakkan. (salah)

Ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit jika hukum ditegakkan. (benar)

    Menempatkan kata depan di depan subjek, dengan kata depan ini subjek berubah fungsi menjadi keterangan

    Di Jakarta memiliki pusat perdangangan terbesar di Asean. (salah)

    Jakarta memiliki pusat perdangangan terbesar di Asean. (benar)

    Di Jakarta tedapat pusat perdangangan terbesar di Asean. (benar)

b. Menempatkan kata yang di depan predikat, sehingga berubah fungsi menjadi perluasan objek

    Petani yang bekerja di sawah. (salah)

    Petani bekerja di sawah. (benar)

c. Menempatkan kata depan di depan objek. Dalam kata kerja transitif langsung diikuti objek dan tidak disisipi kata depan

    Mereka mendiskusikan tentang keselamatan kerja. (Salah)

    Mereka mendiskusikan keselamatan kerja. (benar)

d. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat

    Ia pandai. Sehingga selalu mendapt beasiswa. (salah)

    Ia pandai sehingga selalu mendapat beasiswa. (benar)

e. Penggabungan anak kalimat

    Meskipun sudah kaya raya, tetapi ia tetap bekerja keras. (salah)

    Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras. (benar)

    Tidak…tetapi, tidak hanya…tetapi juga, bukan hanya…melainkan juga.

f. Salah urutan

    Ia menulis laporan, mengamati data, dan menyerahkan laporan itu. (salah)

    Ia mengamati data, menulis laporan, dan menyerahkan laporan itu. (benar)

IV. Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

    Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.

Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :

    Kami mahasiswa Indonesia.
    Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
    Mobil orang kaya itu ada delapan.

Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

    Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.

Perhatikan contoh diberikut ini.

v  Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan

S                        P1                           O1

harus menjunjung tinggi etika profesi .

            P2                               O2

v  Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampus ketika

S1               P1               O1                     Ket

para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .

S2                                    P2            O2

Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena mempunyai dua klausa yang setara/sejajar. Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Penanda yang memisahkannya adalah konjungtor ketika.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :

    Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
    Kedudukan tiap kalimat sederajat

Penghubung  Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara

Jenis Hubungan
   

Fungsi
   

Kata Penghubung
penjumlahan     menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses     dan, serta, baik, maupun
pertentangan     menyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua     tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan     menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan     Atau
Perurutan     menyatakan kejadian yang berurutan     lalu, kemudian

Contoh kalimat majemuk setara :

    Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
    Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
    Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
    Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.

Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat

Jenis

Hubungan
   

Kata Penghubung
a. waktu     sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis, sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
b. syarat     jika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana, manakala
c. tujuan     agar, supaya, untuk, biar


d. konsesif     walau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)


e. pembandingan     seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
f. sebab/alasan     sebab, karena
g. akibat/hasil     sehingga, sampai-sampai, maka
h. cara/alat     dengan, tanpa
i. kemiripan     seolah-olah, seakan-akan
j. kenyataan     Padahal, nyatanya
k. penjelasan/ kelengkapan     bahwa

Contoh kalimat majemuk bertingkat:

    Dia datang ketika kami sedang rapat.
    Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
    Anda harus bekerja keras agar berhasil.
    Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
    Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.



sumber: http://meirianie.wordpress.com/2011/05/11/kalimat-efektif-dan-kalimat-turunan/

Pengertian DIKSI & Contohnya

Diksi
Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi daripada pemilihan kata dan gaya.
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.
Selain itu juga Diksi, digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Atau kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :
· Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’
· Kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.
· menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.

KESESUAIAN DIKSI
Perbedaan ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakup soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu, walaupun kadang-kadang masih ada perbedaan tambahan berupa perbedaan tata bahasa,pola kalimat, panjang atau kompleknya suatu alinea, dari beberapa segi lain. Perbedaan antara ketepatan dan kesesuaian dipersoalkan adalah apakah kita dapat mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang sama dalam sebuah kesempatan dan lingkungan yang kita masuki.

A.Syarat-Syarat Kesesuaian Diksi

Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
1.Hindarilah sejauh mungkin bahasa aatau unsur substandard dalam situasi yang formal.
2.Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.
3.Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4.Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang
5.Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
6.Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).
7.Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial.

Hal-hal tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam bagian-bagian di bawah ini
1. Bahasa Standar dan Sub Standar
Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya.
Bahasa non stsndar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar.
Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan umum.

2. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata
ilmiah melawan kata-kata populer.
Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer.
Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah.
Contoh:
Kata populer kata ilmiah
Sesuai Harmonis
Pecahan Fraksi
Aneh Eksentrik
Bukti Argumen
Kesimpulan konklusi

3. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian.
Jargon adalah suatu bahasa,dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.
Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.
Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam sebuah tulisan umum.

4.Kata Percakapan
Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelehara atau tidak disenangi.
Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar

5.Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja.
Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat.

6.Idiom
Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya, misalnya: seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa makan tangan. Siapa yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau beruntung besar ? dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata makan seperti: makan garam, makan hati, dan senagainya.

7.Bahasa Artifisial
Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni.
Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
Artifisial : Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.
Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh.
Biasa :Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.
Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.

Jenis-Jenis Pilihan Kata atau Diksi
1. Berdasarkan makna
a. Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya.
Contoh: Bunga melati

b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
Contoh: Bunga Bank

2. Berdasarkan leksikal
a. Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
Contoh:
• sayang bersinonim kasih

b. Antonim
Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
Contoh:

• Bagus berantonim dengan jelek.
c. Homonim
Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
Contoh :
• Ibu mengukur kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi
http://id.wikibooks.org/wiki/Fonem
http://savvior.blogspot.com/2010/10/diksi-atau-pilihan-kata.ht

Kalimat Efektif (Pengertian, Ciri-ciri, Contoh)

Kalimat Efektif 

Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif:
  1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

sumber; http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/

Senin, 30 September 2013

Wacana dengan EYD yang benar

JAKARTA, Rabu, 17 Oktober 2012. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menangani kasus dugaan korupsi pembanguanan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Syarif menyesalkan kerja KPK yang belum juga memastikan ada tidaknya keterlibatan kader Demokrat dalam perkara itu.
"Itu kita sesalkan. Seharusnya klarifikasi lebih cepat kan. Kita harapkan sih dalam waktu tidak lama ada kepastian," kata Syarif di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/10/2012).

Syarif mengaku prihatin dengan terus turunnya elektabilitas Partai Demokrat berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei. Meski demikian, kata dia, hasil survei itu menjadi masukan partai untuk perbaikan menjelang Pemilu 2014 .
"Artinya kita harus lebih keras lagi bekerja. Kalau tadinya 100 persen, ke depan kalau bisa 200 persen energi harus lebih banyak kerja," kata Menteri Koperasi dan UKM itu.
Syarif mengakui bahwa terjeratnya para kader Demokrat terkait kasus korupsi terjadi lantaran adanya kesalahan masa lalu. Partai dapat menerima siapapun untuk bergabung tanpa melakukan proses seleksi yang ketat.

"Ini kan fenomena kalau partai baru banyak yang tertarik. Dulu itu kan semua pada melirik Demokrat. Siapa aja yang mau bergabung kita terima. Mungkin karena sedikit kurang selektif jadi bermasalah," pungkas Syarif.

Seperti diberitakan,Ketua KPK Abraham Samad menyebut akan ada hal yang mengejutkan dalam perkara Hambalang. Namun, Abraham tidak secara spesifik menyebut apa kejutan yang diungkapkan KPK. Dia hanya memberi sinyal bahwa apa yang ada di pikiran banyak orang soal kasus Hambalang bakal terjadi.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut-sebut terlibat dalam perkara itu. Dalam beberapa kesempatan Anas selalu membantah terlibat korupsi dalam proyek Hambalang. Bahkan,Anas bersedia digantung bila nantinya terbukti melakukan korupsi dalam proyek Hambalang meski hanya satu rupiah.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2012/10/17/15412486/Elit.Demokrat.sesalkan.Kinerja.KPK

Minggu, 29 September 2013

Contoh Bahasa Non Ilmiah

First Love Never Die ( Cerpen Romantis Komedi )


Di sebuah desa yang permai. Dimana insan-insan kecil bermain dengan riangnya dibawah rindangnya pepohonan di pelataran sawah yang masih asri, dan belum banyak terkena polusi. Timbulah rasa kasih sayang satu sama lain dari insan kecil yang terkadang rasa itu berevolusi menjadi suatu rasa yang lebih kompleks yang disebut ” CINTA”. Salah satunya aku, nama ku Putra Anggara, ibuku memanggilku Angga. aku tinggal di sebuah desa yang nyaman bernama  Sukamaju. Masa kecilku banyak aku habiskan bermain dengan teman sebayaku, gundu adalah permainan kesukaan ku, bagiku gundu is my everything. Tiada hari tanpa bermain gundu.
            Hingga suatu hari ketika masuk SD, saat rapat penerimaan peserta didik, aku melihat kawan baru di sekitarku, mereka beragam, ada yang bibirnya menurutku seperti trotoar karena bagian bawah bibirnya ada lengkungan tebal. Ada juga teman yang tak berhenti mengeluarkan lendir dari hidungnya, dan ada pula yang gemuk bulat seperti gundu yang sering aku mainkan. Dan saat itulah, pertama kali aku bertemu dengan seorang gadis berkulit putih, berambut hitam lurus,berparas cantik dan sangat anggun,penampilannya sangat berbeda dari yang lainnya. Irene Puspa namanya,biasa dipanggil Irene, rumahnya memang agak jauh dari rumahku, sehingga aku pun jarang bertemu dengannya. Hari pertama masuk sekolah, aku mencukur rambut kepalaku karena saat itu aku belum punya rambut yang lain. Waktu pertama masuk kelas aku melihat Irene yang memakai pakaian yang rapi dengan rambut dikuncir,sungguh, wajahnya mengalihkan duniaku.
            Ibu guru pun masuk kelasku, dengan penampilan yang kurang meyakinkan, ia memakai kacamata bulat, dan lebih mirip siluman beruang daripada menjadi guru. Ia pun berteriak memanggil namaku dengan nada dasar F.Ia mengatur tempat duduk kami. Alangkah senang hatiku, Irene duduk disebelahku. Saat pelajaran, aku sedikit curi-curi pandang padanya. Entah mengapa hatiku serasa bergetar ketika ia  menyapa ku dengan suara merdunya yang bernada dasar D minor.
       “ Hai, boleh aku pinjam pensilnya ?” Tanyanya padaku sambil melempar senyum
       “Tentu,  ambil saja di tas ku” jawab ku gugup
       “Terimakasih “
       “Sama-sama”
Perasaanku aneh, belum pernah aku merasakan perasaan seperti ini, perasaan ini lebih menyenangkan daripada bermain gundu.Oh Tuhan inikah cinta ?.Setelah beberapa hari berlalu, sekolah mengadakan vaksinasi cacar, vaksinasi ini merupakan yang pertama bagiku. Tentu aku sangat takut. Untunglah dokternya cantik sehingga akupun tidak begitu takut lagi. Salah satu teman baikku adalah laki-laki yang wajahnya seperti pentolan boyband Indonesia,  Andrew  Stink namanya, biasa dipanggil Andrew. Kami selalu main bersama, terutama bermain gundu. Menurut garis yang kubuat berdasarkan jenis kelamin, mungkin Andrew masuk zona peralihan, karena wajahnya setengah laki setengah perempuan. Yang paling berkesan dari Andrew adalah kentutnya yang bersuara falseto.  
           
                        Setelah pulang sampai dirumah, aku harus berdinas dengan teman ku, apalagi selain bermain gundu, aku kaget ketika tahu gundu kesayanganku tidak ada ditempat biasanya, kemudian aku bertanya pada ibuku
       “Ibu, gundu-gunduku mana ?”
       “Sudahlah Ang, makan dulu sana, ada bakso spesial tuh !”
Sejenak aku lupa dengan gunduku, karena aku mencurahkan perhatianku sepenuhnya pada bakso yang aku santap. Setelah selesai
       “Gundu-gunduku ??”
       “Tenang lah, gundumu ada di meja depan “
Akupun bernafas lega.
Dikelas ada tiga orang yang dikenal paling nakal dan paling bodoh, namanya Wahyu, Pras, dan Yanto. Nama lengkap mereka mungkin membuat orang tertegun, bagaimana tidak, namanya Wahyu bin Al-Malingi,Prasetyo bin Al-Germoi, dan Yanto bin Al-Premani, gimana, nama penjahat semua kan ?, mereka selalu berbuat keonaran di kelas, aku memberi sebutan mereka “Tiga Sebangkai”mereka tidak naik kelas sebanyak dua kali. Bagiku saat mereka bicara, aku hampir tak mengetahui apa yang mereka maksud, seperti mendengar kucing yang menggonggong.


         Tak terasa kini aku telah duduk di bangku kelas 5 SD, seiring waktu, rasa cintaku pada Irene kian bertambah, Irene kini tampak lebih cantik, tiap ku pandang wajahnya serasa ada hembusan angin tertiup sepoi-sepoi menerpa wajahku, perlu waktu beberapa lama aku menyadari kalau hembusan angin itu adalah kentut dari Andrew, wekkkk,,,, baunya membuat nyeri hidung, untungnya ada Irene , jadi kentut Andrew yang fals terdengar seperti simfoni bagiku. Saat masa jeda, pelajaran kosong, kami gunakan untuk bermain bersama,setelah melakukan perundingan dalam forum resmi yang bertempat dikantin, kami memutuskan untuk bermain polisi-polisian, kebetulan Irenemenjadi polisi dan aku menjadi perampok, dalam hatiku berkata “ Jika aku yang jadi perampok, tentunya sasaran utamanya adalah cintamu “, akupun tersipu sendiri
Hei......, teriakan Andrew membangunkan aku dari khayalan, Irenepun mengejarku.  Saat Irenemengejarku, hatiku sangat gembira, aku bayangkan berlari dalam adegan slow motion, wajahnya berseri-seri bagai pelangi di musim kemarau. Tiba-tiba, braggggg......, aduh ciuman mautku mengenai tepat ditembok samping kantor guru, mulutku pun berdarah, Irene pun menolongku, saat itu jelas sekali parasnya yang menawan.Darah  yang mengucur dimulutku seakan seperti soda gembira. Hal itu pula yang menyebabkan aku tak begitu konsentrasi pada pelajaran, setiap melihat bolpoin, aku selau berpikir, tinta bolpoin itu kelihatannya sedikit, tetapi bisa untuk menulis berlembar-lembar halaman, sama seperti cinta, hanya satu kata tapi berjuta rasanya.
           
                        Setelah kenaikan kelas, perhatianku pada Irenesedikit terpecah, hal itu hal itu disebabkan karena akan diselenggarakan Ujian Akhir Nasional (UAN). Aku mengikuti bimbingan belajar di mana-mana. Tapi aku masih sempatkan untuk bermain bersama Andrew, ia sering menanyakan hal-hal aneh padaku
            “Angga, aku punya tebakan, buah apa yang bikin bingung ?”
            “Emm...., aku tak tahu, apa itu ?”
            “Buah nanas “
            “Lho, kok bisa ???”
            “Lha, itu kamu bingung kan “
            “Memang benar kata orang, lebih baik bicara dengan seribu orang pintar daripada dengan satu orang bodoh.”
“Oh.., tidak bisa “
“Kalau mau gila tidak begini caranya, pake tuh otak “
 Menjelang ujian ini aku sangat sibuk mengurusi ini itu, tak kusadari selama ini Andrew juga memendam rasa yang sama denganku, maksudnya bukan suka padaku, tetapi sama-sama suka dengan Irene . Ketika hari valentine, Andrew menyatakan cintanya pada Irene.Dan Irene pun menerimanya. Saat aku tahu hal itu, hatiku menetapkan hari berkabung dan mengangkat bendera perasaan setengah kecewa. Disaat aku membutuhkan sebuah motivasi, justru aku malah kehilangan teman hati ku, dan mirisnya lagi, sahabatkulah yang merenggutnya. Dalam hatiku berkecamuk, apa lebihnya dia daripada aku, apakah mungkin kentut falsnya, atau muka peralihannya.Meskipun begitu aku harus fair terhadap Andrew, bagaimanapun dialah yang memenangkan hati Irene .
                       
            Kegagalan dalam cinta tak membuat konsentrasi ku pada ujian terpecah, saat hari pelaksanaan ujian, aku bangun pagi dan berangkat sekolah lebih dini. Dikelas aku pun belajar sedikit, saat pengawas datang, wajahnya mengalihkan konsentrasiku pada buku yang kubaca. Astaghfirullah, wajahnya sama saja dengan kebanyakan guru, tatapan matanya menunjukkan seperti kami ingin mengambil jantungnya. Setelah ujian akhir selesai, aku mendaftar SMP terkemuka di kota. Wahh..., sialan, untuk masuk saja, aku harus menyisihkan orang-orang kota, rasanya seperti harus menghancurkan tembok Cina berlapis tembok Berlin.Betapa senang hatiku saat kuketahui aku diterima di sekolah itu. Rasanya seperti ngebelah atmosfer berlapis-lapis, meluncur bareng bareng gadis manis, wisata sepuasnya ke Paris.
           
            Tak selang lama, dari penerimaan SMP, SD kami mengadakan tour ke “Kota Pelajar” Yogyakarta, aku sebangku dengan Andrew, meski dia merenggut Irene dariku, persahabatan itu lebih penting.Selama perjalanan kami bersendau gurau, transit terakhir kami di  Parangtritis, disana aku merasakan desiran angin, tetapi kali ini bukan kentut Andrew, aku melihat langit, aku iri dengan mereka, aku ingin menjadi awan yang bisa terbang bebas di angkasa tanpa merasakan apa itu rasa cinta dan kecewa, tapi aku tersadar dari rasa itu, justru rasa itulah yang membuat hidup berwarna, kehilangan memberi arti memiliki, dan kecewa memberi arti rasa bahagia. Selang beberapa hari kemudian, ada penerimaan hasil UAN pada siswa.Alhamdulillah ya, sesuatu banget, nilaiku lumayan bagus.
            Sehari sebelum masuk hari pertama di SMP, malam hari aku melihat langit dan teringat akan senyum Irene , saat itu pula aku merenung dan menyadari sesuatu, bahwa bukan kentut fals Andrew atau wajah peralihannya yang memikat hati Irene , tetapi keberaniannya mengungkapkan perasaan yang selama ini tak pernah aku miliki. Oh, miris, didalam dada ini terus mengusik keyakinanku, aku bertanya apakah aku bisa memiliki hatimu yang telah termiliki. Mungkin ini takdir, tapi aku selalu yakin Tuhan selalu tahu yang terbaik bagi hambanya. Hingga kini, senyum itu, wajah itu, belum tergantikan sampai detik ini. Bila kau dengar,Irene ,  aku ingin bilang “I Love You my first love”. Because first love is never die

sumber: http://anggorose.blogspot.com/2013/05/first-love-never-die-cerpen-romantis.html

Contoh Bahasa Ilmiah

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya sehari-hari.

Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.

Selain itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal penulis.

Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut, penulis menyusun karya tulis ini agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar penulis yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat sekitar.


1.2 Batasan Masalah

Didalam pembuatan karya tulis ini penulis akan membahas mengenai defenisi lingkungan hidup dan jenis – jenis zat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :

    Lingkungan hidup dan perubahannya
    Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup
    Pencemaran lingkungan hidup dan zat pencemarnya.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :

    Memberi tahukan kepada pembaca mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
    Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
    Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

1.4 Metode Penelitian

Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka. Penulis mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.Penulis juga mengunakan metode penelitian,yakni penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang ada di lingkungan penulis.

 Bab II
 Pembahasan

A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya.

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.

Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.

Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :

    Pemurnian udara dan air
    Pengurangan kekeringan dan banjir
    Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah
    Detoksifikasi (penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
    Penyerbukan tanaman perkebunan dan vegetasi alami
    Penyebaran benih
    Siklus dan pergerakan nutrien
    Pengendalian mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
    Pemeliharaan biodiversitas
    Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
    Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
    Stabilitas iklim parsial
    Pengendalian cuaca yang ekstrim dan dampaknya

Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :

    Peningkatan pencemaran limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
    Peningkatan hujan asam
    Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
    Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
    Pemanasan global
    Punahnya hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
    Degradasi keanekaragaman hayati bumi
    Penyusutan tanah subur dan peningkatan tanah kritis
    Krisis air bersih

Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian sumber energi alternatif.

B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup.
1. Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.

    Pencemaran lingkungan
    Penebangan hutan
    Pembangunan
    Penggunaan pestisida

2. Perubahan lingkungan akibat faktor alam

    Banjir
    Gempa bumi
    Gunung meletus

C. Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran

Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau polutan.


2. Jenis – Jenis Pencemaran.
1. Pencemaran Udara

Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah kegiatan manusia.

Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :

 1. Karbon Dioksida (CO2).
 2. Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
 3. Karbon Monoksida (CO).
 4. Kloro fluoro karbon (CFC).
 5. Dioksin.
 6. Nitrogen Oksida(NO).
 7. Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
 8. Timbal (Pb).
 9. Sulfur Oksida (SO).
 10. Partikel.
 11. Pengaruh rumah kaca.

2. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :

    1. Padatan
    2. Limbah Pertanian.
    3. Limbah Rumah Tangga.
    4. Limbah Industri.
    5. Mikroorganisme
    6. Logam Berat.
    7. Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.

3. Pencemaran Tanah.
Jenis polutan tanah yaitu :

  1.  Senyawa Xenobiotik Organik.
  2.  Nitrat dan Fosfat.
  3. Sulfur dan Nitrogen Oksida.
  4. Logam.
  5.  Pencemar lainnya.

sumber: http://guru-wira.blogspot.com/2013/05/kumpulan-contoh-karya-ilmiah-bahasa.html

Jumat, 27 September 2013

Demi Masa Depan

Hari ini aku melihat lebih jauh dari biasanya
Aku berlari-lari dipikiranku 
Berharap terjawab pertanyaan ini
Ya, secara harfiah aku bertanya pada diriku sendiri
 
Pemandangan mulai tampak
Tidak terlalu jelas dimata batin
Kadang terpandang menyedihkan
Kadang pula menyenangkan

Aku melihat dua versi diriku berhadapan
Tertuju pandangan di muka-muka ku
Tampak raut muram durja
Dilain muka tampak bahagia penuh tawa

Haruskah aku menghampirinya
Haruskah aku bertanya
Aku pasti tahu semua penyebab itu
Aku pasti tahu karena mereka aku

Tersadar diriku dijalan pulang
Dijalan menuju kenyataan
Tersadar diriku akan sesuatu
Kegagalan adalah guru terbaik kesuksesan...

Demi masa depan, aku akan belajar kepada kegagalan


Minggu, 28 April 2013

Budaya,kerativitas dan inovasi (BAB 13 dan 14)






PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI


Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :

a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.

b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.




Sumber-sumber Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.

2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.

3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :

a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.

b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan
 diri individual seseorang.

d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:

1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.

2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.

3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.

5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.

6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289).

Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :

1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.

3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.

4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.


Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html

Perubahan dan Pengembangan Organisasi (BAB 11 dan 12)




PENGERTIAN  PERUBAHAN  DAN  PERKEMBANGAN


Definisi  perubahan  menurut  para  ahli:
#   NENI  NURMAYANTI  HUSANAH
Perubahan  merupakan  sesuatu  yang  unik  karena  perubahan-perubahan yang terjadi  dalam  berbagai  kehidupan  itu  berbeda-beda  dan  tidak  bias disamakan, walaupun  memmiliki  beberapa  persamaan  dalam  prosesnya.

#   BRIAN  CLEGG
Perubahan  merupakan  suatu  kekuatan  yang  sangat  hebat,  yang  dapat memotivasi  atau  mendemotivasi.

#   A.B  SUSANTO
Perubahan  adalah  keniscayaan  yang  menyertai  kehidupan,  dapat  terjadi dimana saja,  kapan  saja,  dan  menimpa  siapa saja.

#   VINCENT  GASPERS
Perubahan  adalah  bagian  terbesar  dari  kenyataan  bisnis.

#   JANE  FLAGELLO
Perubahan  adalah  pertumbuhan,  perubahan  adalah  kesempatan,  dan perubahan adalah  peningkatan  potensi.

#   CATEORA  (MGH)
Perubahan  adalah  hasil  suatu  masyarakat  yang  mencari  cara  memecahkan masalah  yang  diciptakan  oleh  perubahan  dalam  lingkungannya.

#   RUSSEL  SWANBURG
Perubahan  merupakan  kunci  inovasi  dan  kunci  yang  akan  datang,  yang dasarnya  adalah  teori  perubahan.

#   RAMLAN  S
Perubahan  merupakan  hasil  interaksi  kepentingan  yang  secara  ketat dikontrol, bahkan  ditentukan  oleh  posisi  sosial  atau  kondisi  materiil  elit yang  terlibat.

Definisi  perkembangan  menurut  para  ahli:
Perkembangan  merupakan  serangkaian  perubahan  progresif  yang terjadi  sebagai  akibat  dari proses  kematangan  dan  pengalaman dan  terdiri  atas  serangkaian  perubahan  yang  bersifat kualitatif dan  kuantitatif  ( E.B. Harlock ).  Dimaksudkan  bahwa perkembangan  merupakan proses  perubahan  individu  yang  terjadi dari  kematangan  (kemampuan  seseorang  sesuai  usia  normal) dan  pengalaman  yang  merupakan  interaksi  antara  individu dengan  lingkungan  sekitar  yang  menyebabkan  perubahan kualitatif  dan  kuantitatif  ( dapat  diukur) yang  menyebabkan perubahan  pada  diri  individu  tersebut.
Perkembangan  mengandung  makna  adanya  pemunculan  sifat-sifat yang  baru,  yang  berbeda dari  sebelumnya  ( Kasiram, 1983 : 23), menandung  arti  bahwa  perkembangan  merupakan peubahan  sifat individu  menuju  kesempurnaan  yang  merupakan  penyempurnaan dari  sifat-sifat  sebelumnya.


FAKTOR-FAKTOR  PERUBAHAN  DAN  PERKEMBANGAN ORGANISASI 





Faktor  perubahan  organisasi  terbagi  2,  yaitu:


Faktor  internal
Adalah  segala  keseluruhan  faktor  yang  ada  di  dalam  organisasi  dimana faktor tersebut  dapat  mempengaruhi  organisasi  dan  kegiatan  organisasi.
Adalah  penyebab  perubahan  yang  berasal  dari  dalam  organisasi  yang bersangkutan,  yang  dapat  berasal  dari  berbagai  sumber.
Problem  yang  sering  timbul  berkaitan  dengan  hubungan  sesama  anggota organisasi  pada  umumnya  menyangkut  masalah  komunikasi  dan kepentingan masing-masing  anggota.
Proses  kerjasama  yang  berlangsung  dalam  organisasi  juga  kadang-kadang merupakan  penyebab  dilakukannya  perubahan.  Problem  yang  timbul dapat menyangkut  masalah  sistem  kerjasamanya  dan  dapat  pula menyangkut perlengkapan  atau  peralatan  yang  digunakan.  Sistem kerjasama  yang  terlalu birokratis  atau  sebaliknya  dapat  menyebabkan suatu  organisasi  menjadi  tidak efisien.  Sistem  birokrasi  (kaku) menyebabkan  hubungan  antar  anggota  menjadi impersonal  yang mengakibatkan  rendahnya  semangat  kerja  dan  pada  gilirannya produktivitas  menurun,  demikian  sebaliknya.  Perubahan  yang  harus dilakukan  akan  menyangkut  struktur  organisasi  yang  digunakan.

          Contoh  Faktor  Internal : 
         a.   Perubahan  kebijakan  lingkungan.
         b.   Perubahan  tujuan. 
         c.      Perluasan  wilayah  operasi  tujuan.
         d.     Volume  kegiatan  bertambah  banyak.
         e.      Sikap  dan  perilaku  para  anggota  organisasi.

Faktor  eksternal
Adalah  segala  keseluruhan  faktor  yang  ada  di  luar  organisasi  yang  dapat mempengaruhi organisasi  dan  kegiatan  organisasi.  Beberapa  faktor tersebut  antara  lain :  Politik,  Hukum , Kebudayaan,  Teknologi,  Sumber alam,  Demografi  dan  sebagainya.
Adalah  penyebab  perubahan  yang  berasal  dari  luar,  atau  sering  disebut lingkungan. Organisasi  bersifat  responsive  terhadap  perubahan  yang terjadi  di  lingkungannya.  Oleh karena  itu,  jarang  sekali  suatu  organisasi melakukan  perubahan  besar  tanpa  adanya dorongan  yang  kuat  dari lingkungannya.  Artinya,  perubahan  yang  besar  itu  terjadi  karena lingkungan  menuntut  seperti  itu.  Beberapa  penyebab  perubahan  organisasi yang  termasuk faktor  ekstern  adalah  perkembangan  teknologi,  faktor ekonomi  dan  peraturan  pemerintah.

    Contoh  Faktor  Eksternal:
         a.     Politik
         b.     Hukum
         c.      Kebudayaan
         d.     Teknologi
         e.      Sumber  daya  alam
         f.       Demografi
         g.     Sosiologi


Faktor  pengembangan  organisasi  terbagi  2,  yaitu:

Faktor  eksternal:
Ø   Kompetisi  yang  semakin  tajam  antar  organisasi.
Ø   Perkembangan  IPTEK.
Ø   Perubahan  lingkungan  baik  lingkungan  fisik  maupun  sosial yang  membuat  organisasi   berfikir  bagaimana  mendapatkan sumber  di  luar  organisasi  untuk  masa  depan  organisasi.


Faktor  internal:
Ø  Struktur. 
Ø  Sistem  dan  prosedur.
Ø  Perlengkapan  dan  fasilitas.
Ø  Proses  dan  saran  apabila  titik  cocok  akan  membuat organisasi  melalui  perbaikan.
Ø   Perubahan  organisasi  dilakukan  untuk  mencocokkan  dengan kebutuhan  yang  ada.



CIRI-CIRI  DAN  METODE  PERKEMBANGAN  ORGANISASI
Perkembangan  organisasi  memiliki  beberapa  ciri-ciri  dan  metode.


Maka  Pengembangan  organisasi  yang  efektif  memiliki  ciri-ciri  sebagai  berikut :
  
1.  Merupakan  strategi  terencana  dalam  mewujudkan  perubahan organisasional,      yang  memiliki  sasaran  jelas  berdasarkan diagnosa  yang  tepat  tentang  permasalahan  yang dihadapi  oleh organisasi.
  2.  Merupakan  kolaborasi  antara  berbagai pihak  yang  akan terkena  dampak  perubahan  yang akan  terjadi.
  3.  Menekankan  cara-cara  baru  yang  diperlukan  untuk meningkatkan  kinerja  seluruh organisasi  dan  semua  satuan  kerja dalam  organisasi.
  4.  Mengandung  nilai  humanistik  dimana  pengembangan  potensi manusia  menjadi  bagian terpenting.
  5.  Menggunakan  pendekatan  komitmen  sehingga  selalu memperhitungkan  pentingnya interaksi,  interaksi  dan interdependensi  antara  berbagai  satuan  kerja  sebagai  bagian integral  di  suasana  yang  utuh.
  6.  Menggunakan  pendekatan  ilmiah  dalam  upaya  meningkatkan efektivitas   organisasi.
  Bila  selama  ini  kita  hanya  mengenal  pembelajaran  pada  tingkat individu  dan  kelompok, maka  perkembangan  manajemen  telah mengenal  pembelajaran  organisasi  (learning organization),  yang secara  sederhana  dapat  diartikan  sebagai :  organisasi  yang secara  terus menerus  melakukan  perubahan  diri  agar  dapat mengelola  pengetahuan  lebih  baik  lagi, memanfaatkan  tekhnologi, memberdayakan  sumber  daya,  dan  memperluas  area  belajarnya agar  mampu  bertahan  di  lingkungan  yang  selalu  berubah.

Metode  Perubahan  dan  Pengembangan  Organisasi.

Ada  berbagai  teknik  yang  dirancang  para  ahli,  dengan  tujuan meningkatkan  kemampuan berkomunikasi  serta  bekerja  secara efektif,  antar-individu  maupun  antar-kelompok  dalam organisasi. Beberapa  teknik  yang  sering  digunakan  berikut  ini:


  1.  Sensitivity  training,  merupakan  teknik  OD  yang  pertama diperkenalkan  dan  yang  dahulu  paling  sering  digunakan.  Teknik ini  sering  disebut  juga  T-group.  Dalam  kelompok kelomok  T (singkatan  training)  yang  masing- masing  terdiri  atas  6 – 10 peserta,  pemimpin kelompok  (terlatih)  membimbing  peserta meningkatkan  kepekaan  (sensitivity)  terhadap orang  lain,  serta ketrampilan  dalam  hubungan  antar-pribadi.


  2.   Team  Building,  adalah  pendekatan  yang  bertujuan memperdalam  efektivitas  serta kepuasaan  tiap  individu  dalam kelompok  kerjanya  atau  tim.  Teknik  team  building  sangat membantu  meningkatkan  kerjasama  dalam  tim  yang  menangani proyek  dan  organisasinya bersifat  matriks.

  3.   Survey  feedback.  Dalam  teknik  survey  feedback.  Tiap peserta  diminta  menjawab kuesioner  yang  dimaksud  untuk mengukur  persepsi  serta  sikap  mereka  (misalnya  persepsi tentang  kepuasan  kerja  dan  gaya  kepemimpinan  mereka).  Hasil survey  ini  diumpan balikkan  pada  setiap  peserta,  termasuk  pada para  penyelia  dan  manajer  yang  terlibat. Kegiatan  ini  kemudian dilanjutkan  dengan  kuliah  atau  lokakarya  yang 
 mengevaluasi  hasil keseluruhan  dan  mengusulkan  perbaikan  perbaikan  konstruktif.

  4.   Transcational  Analysis  (TA).  TA  berkonsentrasi  pada  gaya komunikasi  antar-individu. TA  mengajarkan  cara  menyampaikan pesan  yang  jelas  dan  bertanggungjawab,  serta  cara menjawab yang  wajar  dan  menyenangkan.  TA  dimaksudkan  untuk mengurangi  kebiasaan komunikasi  yang  buruk  dan  menyesatkan.

  5.   Intergroup  activities.  Fokus  dalam  teknik  intergroup  activities adalah  peningkatan hubungan  baik  antar-kelompok. Ketergantungan  antar  kelompok ,  yang  membentuk  kesatuan organisasi,  menimbulkan  banyak  masalah  dalam  koordinasi. Intergroup  activities dirancang  untuk  meningkatkan  kerjasama  atau memecahkan  konflik  yang  mungkin  timbul akibat  saling ketergantungan  tersebut.


  6.   Proses  Consultation.  Dalam  Process  consultation,  konsultan OD  mengamati  komunikasi,  pola  pengambilan  keputusan ,  gaya kepemimpinan,  metode  kerjasama,  dan pemecahan  konflik  dalam tiap  unit  organisasi.  Konsultan  kemudian  memberikan  umpan balik  pada  semua  pihak  yang  terlibat  tentang  proses  yang  telah diamatinya ,  serta menganjurkan  tindakan  koreksi. 


  7.   Grip  OD.  Pendekatan  grip  pada  pengembangan  organisasi di  dasarkan  pada  konsep managerial  grip  yang  diperkenalkan oleh  Robert  Blake  dan  Jane  Mouton.  Konsep  ini mengevaluasi gaya  kepemimpinan  mereka  yang  kurang  efektif  menjadi  gaya kepemimpinan  yang  ideal,  yang  berorientasi  maksimum  pada aspek  manusia  maupun  aspek  produksi.


     8.   Third-party  peacemaking.  Dalam  menerapkan  teknik  ini, konsultan  OD  berperan sebagai  pihak  ketiga  yang  memanfaatkan berbagai  cara  menengahi  sengketa,  serta  berbagai  teknik negosiasi  untuk  memecahkan  persoalan  atau  konflik  antar-individu  dan kelompok.


PROSES  PERUBAHAN  ORGANISASI

Yang  dimaksud  dengan  proses  perubahan  adalah  tata  urutan  atau langkah-langkah  dalam  mewujudkan  perubahan organisasi.  Langkah tersebut  terdiri  dari :
a.   Mengadakan   Pengkajian :  Tidak  dapat  dipungkiri  bahwa  setiap organisasi  apapun  tidak  dapat  menghindarkan diri  dari  pengaruh  daripada berbagai  perubahan  yang  terjadi  di  luar  organisasi.  Perubahan  yang terjadi  di  luar organisasi  itu  mencakup  berbagai  bidang,  antara  lain politik,  ekonomi,  teknologi,  hukum,  sosial  budaya  dan sebagainya. Perubahan  tersebut  mempunyai  dampak  terhadap  organisasi,  baik dampak  yang  bersifat  negatif maupun  positif.  Dampak  bersifat  negatif apabila  perubahan  itu  menjadi  hambatan  bagi  kelancaran,  perkembangan dan  kemajuan  organisasi.  Dampak  bersifat  positif  apabila  perubahan  itu dapat  memperlancar  kegiatan, perkembangan  dan  kemajuan  organisasi atau  dalam  bentuk  kesempatan-kesempatan  baru  yang  tidak  tersedia sebelumnya.

b.   Mengadakan  Identifikasi :  Yang  perlu  diidentifikasi  adalah  dampak perubahan-perubahan  yang  terjadi  dalam organisasi.  Setiap  faktor  yang menyebabkan  terjadinya  perubahan  organisasi  harus  diteliti  secara  cermat sehingga jelas  permasalahannya  dan  dapat  dipecahkan  dengan  tepat.

c.   Menetapkan  Perubahan :  Sebelum  langkah-langkah  perubahan  diambil, pimpinan  organisasi  harus  yakin  terlebih dahulu  bahwa  perubahan memang  harus  dilakukan,  baik  dalam  rangka  meningkatkan  kemampuan organisasi maupun  dalam  rangka  mempertahankan  eksistensi  serta pengembangan  dan  pertumbuhan  organisasi  selanjutnya.
Menentukan  Strategi :  Apabila  pimpinan  organisasi  yakin  bahwa perubahan  benar-benar  harus  dilakukan  maka pemimpin  organisasi  harus segera  menyusun  strategi  untuk  mewujudkannya.

d.   Melakukan  Evaluasi :  Untuk  mengetahui  apakah  hasil  dari  perubahan itu  bersifat  positif  atau  negatif,  perlu dilakukan  penilaian.  Apabila  hasil perubahan  sesuai  dengan  harapan  berarti  berpengaruh  postif  terhadap organisasi, dan  apabila  sebaliknya  berarti  negatif.

  
DAFTAR  PUSTAKA
\