Sabtu, 25 Januari 2014

Tulisan Abstrak

1.1 Penjelasan Umum
Abstrak, pasti pernah mendengar istilah itu, namun abstrak bukan hanya memiliki arti sebagai sebuah bentuk yang tidak jelas maupun jenis seni abstrak, namun abstrak yang akan dibahas di sini adalah abstrak yang berada di dalam penulisan ilmiah. Abstrak yang mempunyai makna adalah sebuah paragraph yang mencakup atau ringkasan awal dari sebuah laporan atau tulisan ilmiah. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang definisi Abstrak, jenis-jenis abstrak, dan bagaimana abstrak seharusnya ditulis.
Abstrak, menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
Conciseness
Significance
Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
Menghemat waktu pembaca
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan
Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Dalam menyusun atau menulis sebuah abstrak, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
Tujuan (Purpose)
o   Apa alasan penulis ?
o   Apa ide utama (main idea) dari penulis ?

Cakupan (Scope)
o   Apa yang menjadi fokus penulis ?
o   Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?

Metode (Method)
o   Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
o   Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?

Hasil (result)
o   Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?

Rekomendasi (recommendations)
o   Apa solusi yg ditawarkan penulis ?
o   Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?

Kesimpulan (conclusions)
o   Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause & effect” ?
o   Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya

Dalam penulisan sebuah abstrak tentu gaya setiap orang berbeda-beda antara penulis yang satu dengan penulis yang lain, namun secara umum abstrak, menurut sifatnya, terbagi atas abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku
1.2. Abstrak Deskriptif
Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.
Berikut di bawah ini merupakan satu contoh abstrak yang diambil dari artikel yang ditulis oleh Djoni Dwijono, “Mendayagunakan Komputer Pribadi secara Maksimal
dengan Ergonomics” dalam Buletin Informatika No. 13 tahun III/1997, hlm. 74 :

Konsep Ergonomics telah melahirkan inovasi-inovasi yang baru di bidang disain mesin dan selalu berkembang dari waktu ke waktu agar mampu menghasilkan mesin yang benar-benar memaksimalkan kemampuan dan daya kerja manusia. Akan tetapi dalam perkembangannya, ergonomics tidak hanya meliputi disain mesin melainkan juga meliputi cara kerja, prosedur-prosedur maupun lingkungan yang mendukung usaha kerja manusia berkat penelitian, pengembangan, dan inovasi yang kreatif.

1.3. Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)

Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.

Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudulKomputer:
Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada
tahun 1991 :

Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang hukum dengan meluasnya penggunaan komputer. Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang. Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa berubah.

1.4. Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.

Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang dikandung dalam tulisan, pada ringkasan maupun ikhtisar disertakan ilustrasi untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam tulisan. Pada ringkasan sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun ada kalanya mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan ikhtisar.

1.5. Panjang Abstrak

Tidak terdapat patokan yang absolut mengenai besar kecilnya ringkasan maupun ikhitisar namun bagi penulis pemula dapat mempergunakan patokan seperti misalnya apabila jumlah halaman tulisan adalah 250 halaman, maka proporsi untuk ringkasan atau ihtisar dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Jumlah halaman X baris setiap halaman X kata dalam dalam satu baris.
250 X  25   X   9 )  = 56.250 kata

maka jumlah halaman ringkasan atau ikhtisar yang dibutuhkan adalah :

56.250 : (25X9) = 250 kata = ± 1,1 halaman berukuran kuarto dalam 1 spasi atau ±2,5 halaman dalam 2 spasi pada kertas berukuran kuarto

Patokan untuk menentukan jumlah baris dalam satu halaman maupun jumlah kata dalam satu baris seperti digunakan pada contoh di atas adalah berasal dari standar masyarakat ilmiah bahwa huruf yang dipakai untuk karya ilmiah adalah berukuran PICA pada mesin ketik atau sama dengan jenis huruf Times New Roman 12 pada program pengolah kata MS Word dan sejenisnya.
Rumus untuk menentukan ukuran ringkasan atau ikhtisar seperti di atas hanyalah gambaran umum yang tidak perlu ditetapkan secara ketat karena yang penting adalah ukuran dan keseimbangan proporsional dengan besar tebal tipisnya sebuah tulisan.


source : http://staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt

source : http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf

10 Contoh Daftar Pustaka

Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufa Zahra, maka menjadi “Zahra, Naufa” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit.

    Arisandi, Yahoma dan Yoovita Andriani. 2001. Tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif. Jakarta: Setia Kawan
    Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: Sinar Wadja Lestari
    Dalimartha, Setiawan, dr. 2001. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya
    Hariani, Sangat M. dkk. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Internet :

Rahimawati. 2013. Contoh Daftar Pustaka dan Cara Penulisannya, http://contohsuratku.com/contoh-daftar-pustaka-yang-baik-dan-benar.html, (diakses 22 Mei 2013)

Koran

Rahimawati, B. 10 Mei, 2013. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majpahit Pos , hlm. 2 & 6

UU, Permen dan Kepres

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.  Jakarta: Sekretariat Negara

Ensiklopedia, Kamus

Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.

Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:

Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.

Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart, Austraalia,. 30 mins.

Wiratmaja, Rochayati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Suwandi, Sarwiji dan Madyo Ekosusilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan karya Ilmiah. Surakarta: Penelitian Setifikasi Guru Rayon 13.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


10 Contoh Kutipan

Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)

Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

 ‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)

‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

Siswoyo(1980:30) menegaskan, "segala keputusan ilmiah hanya merupakan kemungkinan besar (probability) dan tidak mengakui adanya kebenaran mutlak (absolute truth)".

“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38).

Dengan rumus ini kita dapat menaksir tingkat keterbacaan dan keterpahaman sebuah tulisan (perpera,1928: 168).

“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78).
·        
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh penulis atau pembicara (keraf,1983:3).
   
 
 
 

Minggu, 05 Januari 2014

Kerangka Karangan


Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain :

a.    Mempermudah pembahasan tulisan.

b.    Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.

c.    Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.

d.   Memudahkan penulis mencari materi tambahan.

e.    Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

f.     Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.


Kerangka Karangan Berdasarkan Urut Ruang

Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsika suatu tampat atau ruang,umpamanya kantor, gedung, stadion, lokasi/wilayah tertentu. Deskripsi suatu gedung dapat dimulai dari lantai dasar sampai kelantai tertinggi. Stadion/lapangan sepak bola dapat dideskripsikan dengan urutan timur-barat, utara-selatan.

 Berikut adalah contohnya:

BERDASARKAN URUTAN RUANG
TOPIC              : GEMPA BUMI
TUJUAN           : MENGETAHIUI LOKASI GEMPA BUMI
TEMA               : BEBERAPA LOKASI GEMPA BUMI DI INDONESIA

I.          BANJIR YANG TERJADI DI LUAR INDONESIA
            A. GEMPA DI ASIA
                 1. GEMPA DI JEPANG
                 2. GEMPA DI CHINA
            B. GEMPA DI EROPA
                 1. GEMPA DI FINLANDIA
                 2. GEMPA DI TURKI
II.         GEMPA YANG TERJADI DI INDONESIA
A.      GEMPA DI PULAU JAWA
1.      GEMPA BUMI DI SUKABUMI
2.      GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA

B.      GEMPA DI LUAR PULAU JAWA
1.      GEMPA BUMI DI PADANG
2.      GEMPA BUMI DI NTT


Kerangka Karangan Berdasarkan Urut Topik

Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.

CONTOH :
BERDASARKAN URUTAN TOPIK
TOPIK              : PENYAKIT
TUJUAN           : UNTUK MENGETAHUI BERBAGAI PENYAKIT DI INDONESIA
TEMA               : BERBAGAI PENYAKIT DI INDONESIA

I.                    DI DAERAH PEDESAAN
A.      MALARIA
B.      TUBERCOLOSIS

II.                  DI DAERAH PERKOTAAN
A.      KENKER
1.      KANKER KULIT
2.      KANKER PARU-PARU
3.      KANKER TULANG

B.      HIV

C.      AID


Sumber : http://watipuspitasari.blogspot.com/2013/04/kerangka-karangan.html
                http://carideny.blogspot.com/2013/11/kerangka-karangan-berdasarkan-urutan.html

Kepasrahan Jiwa



pada suatu hari, ada seorang anak laki laki kecil yang selalu ceria. Ia bernama Sore,  hobinya adalah bermain bola dan menatapi langit hingga Ia mengantuk  dan akhirnya tertidur.  Namun, tiba suatu saat ketika tidur Sore didatangi mimpi yang menyeramkan,  mimpi Sore adalah ditinggalkan sang ibu dan adiknya dalam sebuah kecelakaan yang mengerikan.  Sore terbangun dengan tangisan lalu berteriak “Ibu ibu!  Nick nick! Dimana kalian?!” sambil berlari mencari keberadaan sang Ibu dan adiknya Nick. “Hey hey Ibu disini kamu kenapa sih bangun-bangun kok nangis?”  kata Ibu.  Sore berkata dalam tangisnya “Aku mimpi Ibu dan Nick kecelakaan bu,  aku takut sekali mimpi itu seperti nyata!!  Adik mana??” Ibu jawab “lihat kejendela nak, adikmu sedang  bermain sepeda tuh. Lagian itukan Cuma mimpi saja kan?  Jangan takut dong nak, anak ibu kan kuat! Hehe”  lalu dipeluklah Sore oleh sang Ibu. Sore terlalu nyaman dipelukan ibu hingga ia tertidur kembali dipelukan sang Ibu.  Ibu pun secara perlahan memberikan pelukan sore ke Ayahnya untuk dipindahkan ke tempat tidurnya semula.  Sang Ibu berbisik ke Ayah untuk izin pergi mengantarkan Nick ke toko sepatu, sang Ayah menganggukan kepala tanda Ibu diizinkan pergi.
Bau tanah tercium, sang Alam mengisyaratkan bahwa akan ada hujan turun.. Tak selang beberapa jam, Sore kembali  terbangun dengan gelisah, karna mimpi itu datang kembali. Sore berteriak “Ibu!! Adik!!” Sore berlari membuka pintu kamar, Sore terkaget karena ayahnya ada tepat didepan pintu kamar Sore, dengan mata memerah Ayah memeluk sangat erat Sore dan berbisik “Ibu dan adikmu kecelakaan nak dan tidak bisa diselamatkan..”  lalu Sore menangis semakin keras dan ayahnya berusaha menenangkannya. Ternyata pelukan tadi adalah pelukan terakhir Sore dengan ibunya.
10 tahun berlalu, Sore sudah masuk jenjang SMA. Sudah tidak ada lagi Sore yang ceria, hari dimana Ibu dan adiknya meninggal adalah hari terakhir Sore ceria, hari terakhir bermain bola. Tetapi hobi menatap langit masih melekat dikesehariannya.  Sekarangpun dia menyadari bahwa  dia mendapatkan keistimewaan kemampuan indigo. Sore juga mengikuti komunitas spesial dimana anggotanya mempunyai kemampuan tersebut.  Sore hari itu Sore sudah janjian dengan anggota komunitasnya untuk mendatangi pertemuan rutin,  perempuan nan cantik, namanya Indah.
Dalam pertemuan biasanya satu persatu anggotanya sharing tentang mimpi atau firasat yang mereka dapat.  “Ayo sekarang siapa yang mau duluan bercerita sesuatu?” Indah bertanya kesemua anggota. Indah melihat ke Sore. Sore hanya diam. “Si Sore kayanya ga ada cerita nih ya dari 2 minggu lalu? Enaknya dikasih hukuman nih kawan-kawan haha” Indah bercanda dengan anggotanya.  Pertemuan pun selesai dihari itu. Anggota mulai meninggalkan ruann, Sore dan Indah masih didalam sambil melipat kursi kursi.  “kamu kenapa sih ga kaya biasanya gitu?” Indah bertanya ke Sore.  “engga apa apa, aku cuma bingung” kata Sore, Indah menjawab “lho bingung? Biasanya nih ya orang yang sharing diakhir katanya rata-rata pasti bilang ‘aku bingung deh blablabla’ makanya cerita dong anggota komunitas ini kan bisa bantu, ah! Kamu ini kaya anggota baru aja” Sore menjawab  dengan senyuman “ iya juga sih tapi aku gak kenapa-kenapa kok” , “haha kamu tau ga sih pada umumnya orang merasa bahwa kebohongan yang dilakukannya bertujuan melindungi yang dibohongi ataupun melindungi diri sendiri. Sangat jarang orang mengaku berbohong untuk mendapatkan keuntungan personal, seperti misalnya mendapatkan harta benda. Mereka beralasan bahwa akan tidak nyaman bagi pembohong maupun yang dibohongi jika harus mengatakan yang sebenarnya. Oleh karena itu berbohong digunakan sebagai cara agar semuanya merasa nyaman.” Kata Indah, Sore jawab “aduh siapa juga yang bohong, makin bingung aku.. makan deh yuk"
Sore kembali kerumah,  tidak lupa juga membawakan makanan untuk makan malam ayahnya.  Setelah mandi dan mengerjakan tugas sekolahnya  Sore mengakhiri hari itu dengan tidur sambil menatap foto ibunya.  Namun,  mimpi menyeramkan itu kembali,  Sore bangun dengan muram, Ayahnya sudah didepan berdiri menatap Sore. “Kenapa Ayah berdiri didepanku?” tanya Sore, “Ayah dengar kamu teriak tadi, kalau kamu gaenak badan bilang ayah ya.” Kata Ayah. “engga apa-apa kok yah, Cuma mimpi itu..” belum selesai  Sore bicara Ayah memotong  “sudah nak, kamu mungkin hanya kecapean saja. anggep saja mimpi kamu kali ini cuma bunga tidur..”  Sorepun kembali tidur.
Pagi datang, Sore sudah siap untuk sekolah dengan motornya. Setelah pamit dengan ayahnya Sore berangkat. “teng” jam istirahat berbunyi. Sore menemui Indah, “hey ada apa nih? Kok kamu pucet gitu?” kata Indah, “ hm hmm engga aku cuma pengen ngajak bareng makan aja” kata Sore, “yaudah yuk cepet, belum makan  ya makanya pucet gitu..”  mereka menuju kantin dan duduk bersebelahan.  “aku mau tanya kamu sebenernya, kita ini bisa ga merubah takdir? Aku bingung kita dikomunitas spesial ini sering sekali ngumpul tapi yang aku lihat kita hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa merubah apa-apa” kata Sore, “kamu benar kita ngumpul kesana kemari hanya diam, karena kita berkumpul untuk menerima, menerima keadaan yang ada, kita bersatu agar bisa saling menguatkan satu sama lain, itulah sebenarnya tujuan komunitas kita ini..” jawab Indah “kita ini bukan nabi atau malaikat yang bisa tahan dengan segala fakta yang mengerikan ini, aku belum bisa sepasrah mereka” Sore dengan nada marah.  Indah menjawab “kalau begitu mari kita belajar dari Awan tak pernah bertanya mengapa ia harus berubah bentuk mengikuti hukum Alam
Hari ini ia menghiasi biru warna langit, Namun Esok,
Boleh jadi ia akan jatuh ke bumi dalam bentuk titik-titik air,
Mengalir melalui Sungai, Menggapai Samudera lepas.
Kemudian ia menguap, menjadi kristal-kristal es dan kembali menjadi awan.
Begitu seterusnya,

Awan tak pernah bertanya, Mengapa Ia harus turun dari tahta langit,
dan luruh membasuh bukit.

Ia hanya percaya, Alam memberinya keluasan langit untuknya bergantung, Cinta
memberinya rumput dan dedaun untuk di basuhi,
memberinya sungai untuknya membentuk aliran, Karya
memberinya Samudera untuknya menuju.
dan kembalinya ia menguap adalah sebuah alunan, Nada
Sebagai bukti keseimbangan dan harmonisasi alam.”
Sore terdiam sejenak lalu berkata “aku takut kehilangan seseorang yang kucintai lagi” Indah “semua orang pasti akan ditinggalkan, hanya waktu yang menentukan. Aku juga sepertinya akan ditinggalkan Ayahku yang sedang sakit di Batam. Besok juga aku akan terbang kesana” Sore dengan gelisah berkata “kamu akan terbang besok??”  Indah jawab “iya mengapa? Tiketnya sudah aku beli kemarin” Sore: “bisakah ditunda..”  Indah berkata “tidak, aku harus ketemu Ayah selagi Ia sadar”.  Sore tidak bisa membendung tangisnya dan Ia pergi meninggalkan Indah.
Keesokan harinya Sore terbangun dengan pelukan Ayah disampingnya karena semalam Sore sangat gelisah.  Sore masih tidak bisa menerima kenyataan jika harus kehilangan Indah. Sore keluar menunggangi motor tanpa sepengetahuan ayahnya yang masih tidur. Dilain tempat Indah sedang dalam perjalanan ke bandara, Indah menangis. Tepat saat Indah menangis tiba-tiba ban motor Sore tergelincir lumpur hingga membenturkan kepala Sore ke aspal. Pagi itu benar-benar diluar firasat Sore jika ternyata Sore yang akan meninggal, namun lain cerita dengan keadaan Indah yang harus berserah diri pada keadaan yang akan terjadi.  The end

by: andryan dg